Sabtu, 28 Februari 2015

ANEMIA PADA IBU HAMIL



Menurut WHO (1992) anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan (Tarwoto, dkk, 2007 : 30).
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin dibawah nilai normal. Pada penderita anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai normal (Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk, 2010 : 114).
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwoto, dkk, 2007 : 30).
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh  terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono, Hermawan, dkk, 2009 : 101).
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan. Bahkan, jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya (Proverawati, 2011 : 129).
Anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh (Wibisono, Hermawan, dkk, 2009 : 101)

Bila kadar Hb < 7gr% maka gejala dan tanda anemia akan jelas. Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil berdasarkan kriteria WHO tahun 1972 ditetapkan 3 kategori yaitu:
a.       Normal > 11gr%
b.      Ringan 8-11gr%
c.       Berat <8gr% (Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk, 2010 : 114)
Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal (Feryanto, Achmad, 2011 : 37).
Menurut Proverawati (2011) banyak gejala anemia selama kehamilan, meliputi:
a.       Merasa lelah atau lemah
b.      Kulit pucat progresif
c.       Denyut jantung cepat
d.      Sesak napas
e.       Konsentrasi terganggu
Menurut Tarwoto,dkk, (2007:13) penyebab anemia secara umum adalah:
a.       Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor kemiskinan.
b.      Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare.
c.       Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak, perdarahan akibat luka.
Sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb. Oleh karena itu disebut “Anemia Gizi Besi”.
Anemia gizi besi dapat terjadi karena hal-hal berikut ini:
a.       Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.
b.      Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
c.       Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.
 

Pemeriksaan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli, yaitu membandingkan secara visual warna darah dengan alat standar.
a.       Alat dan bahan
1.      Lancet/jarum penusuk
2.      Kapas alkohol dalam tempatnya
3.      Bengkok
4.      Kapas kering
5.      Hb meter
6.      Alat pengaduk
7.      Aquadest
8.      HCl 0,1 n
b.      Prosedur kerja
1)      Jelaskan prosedur yang dilakukan
2)      Cuci tangan
3)      Berikan HCl 0,1 n pada tabung Hb meter sebanyak 5 tetes
4)      Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan penusukan pada kapiler di jari tangan atau tungkai
5)      Lakukan penusukan dengan lancet atau jarum pada daerah perifer seperti jari tangan.
6)      Setelah darah keluar, usap dengan kapas kering
7)      Kemudian ambil darah dengan pengisap pipet sampai garis yang ditentukan
8)      Masukkan ke dalam tabung Hb meter dan encerkan dengan aquadest hingga warna sesuai dengan pembanding Hb meter
9)      Baca hasil tunggu 5 menit dengan g % ml darah
10)  Cuci tangan setelah prosedur dilakukan (Hidayat, A.Azis, dkk, 2005 : 269-271)
Setelah dilakukan pengukuran Hb menggunakan Hb Sahli, WHO  menetapkan 3 kategori anemia pada ibu hamil  yaitu:
a.       Normal > 11 gr%
b.      Ringan 8-11 gr%
c.       Berat < 8 gr% (Rukiyah, Ai Yeyeh, 2010 : 114)         
Departemen kesehatan menetapkan derajat anemia sebagai berikut:
a.       Ringan sekali        : Hb 11g/dl-batas normal
b.      Ringan                   : Hb 8g/dl-<11g/dl
c.       Sedang                  : Hb 5g/dl-<8g/dl
d.      Berat                     : < 5g/dl
(Tarwoto, dkk, 2007 : 31)